Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang Induk di Malinau diproyeksikan akan menjadi penyuplai energi pertama di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning-Mangkupadi, Bulungan. Ketua Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Kaltara, Suheriyatna memastikan akan fokus untuk mengawal pembangunan KIHI. Mengingat, proyek strategis nasional (PSN) ini sudah memiliki dasar hukum. Yakni, Keppres Nomor 102 Tahun 2022. “Setiap tahun, Keppres ini selalu diperbaharui,” kata Suheriyatna, Jumat (9/6).
Selain KIHI, pemerintah juga sudah menerbitkan dasar hukum untuk PLTA. “Sebelumnya, pemerintah juga sudah menerbitkan regulasi terkait KBM (kota baru mandiri) Tanjung Selor,” ungkapnya.
Menurutnya, keberadaan PSN ini merupakan salah satu loncatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). “Kalau pendapatan meningkat otomatis semua bisa dibangun. Khususnya infrastruktur dasar,” bebernya.
Menyoal adanya penggunaan batu bara untuk tenaga listri di KIHI, Suheriyatna mengatakan, untuk membangun kawasan industri ini tentu membutuhkan energi. Jika harus menunggu dari PLTA maka harus menunggu selama tujuh tahun.
